Senin, 07 November 2011

Individu, Keluarga dan Masyarakat

Individu

Dalam bab ini saya akan menjelaskan tentang Individu, Keluarga dan Masyarakat yang mana diantara ketiganya saling mempunyai keterkaitan, Individu merupakan satuan kecil dari keluarga dan keluarga adalah unit terkecil dari dalam masyarakat.
Individu merupakan kesatuan yang paling kecil dan terbatas, yaitu sebagai munusia perseorangan, dengan demikian sering disebut sebagai orang-seorang atau manusia-perseorangan. Sifat dan fungsinya adalah agak berdiri sendiri, individu juga memiliki kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya,  individu memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia yang menekankan kepada kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa, yang tak seberapa mempengaruhi kehidupan manusia lainnya. Konflik mungkin terjadi karna pola tingkah laku spesifiknya bertentangan dengan peranan yang dituntut oleh masyarakat sekitar. Individu dapat saja berprilaku menyimpang dari norma yang mempengaruhi masyarakat, dalam hal ini individu mencari titik optimal antara dua pola tingkah laku sebagai individu dan sebagai anggota masyarakat, dan dalam situasi ini individu senantiasa diberi konotasi “dewasa” atau “matang” dalam konteks sosial, dan pengaruh individu terhadap masyarakat adalah relatif. Menjadi dewasa atau matang adalah sebuah proses yang dapat disebut juga dengan Pertumbuhan. Proses merupakan perubahan pada diri seseorang yang secara tahap demi tahap karena pengaruh baik dari pengalaman. Banyak faktor ayng dapat mempengaruhi pertumbuhan individu yaitu ada faktor yang dibawa sejak lahir, faktor karena daerah ungkungan sekitar dan faktor gabungan antara ke duanya.



 Keluarga


Setiap manusia mempunyai sebuah keluarga. Keluarga merupakan bagian trpenting dalam pembentukan kepribadian seseorang (individu). Apaeranan keluarga sangat penting bagi setiap individu.
Dan pengertian keluarga : adalah satu kelompok kecil dalam masyarakat, kelompok ini sering disebut sebagai primary gruop ( kelompok primer ), dan kelompok inilah yang melahirkan individu dengan berbagai macam bentuk kepribadian dalam masyarakat, keluarga biasanya terdiri dari suami, istri serta anak-anaknya, dan anak-anaknya inilah yang nanti berkembang dan mulai bisa melihat dan mengenal diri sendiri dan kemudian balajar melalui pengenalan itu. Apa yang dilihatnya akan memberikan suatu pengalaman baginya, dan dari sinilah ia mulai dikenal sebagai individu, padda tahap selanjutnya individu ini mulai berhubungan dengan individu lainnya secara funsional. Keluarga sebagai kelompokk pertama bagi individu yang sangat berpengaruh langsung terhadap perkembangan individu baik sebelum ataupun sesudah terjun kedalam masyarakat. Keluarga memiliki funsi-fungsi yang diantara fungsi-fungsinya itu mempunyai pranan dan tugas masing-masing sepeti fungsi proteksi yang diharapkan agar keluarga dapat melindungi anggota kelurganya dari gangguan apapun, dan masih banyak fungsi lainnya.

Masyarakat


Di Indonesia ada 2 jenis golongan masyarakat,  antara lain masyarakat sederhana (primitif) dan masyarakat modern (maju). Masyarakat sederhana biasanya belum tersentuh oleh masyarakat luar dan biasanya hukum dan norma yng digunakan masih menggunakan budayanya atau adat istiadat, dalam pembagian kerjanya juga tidak terlalu jelas, sedangkan masyarakat maju adaalah masyarakat yang sudah mengenal tekhnologi dan memiliki aturan sesuai dengan norma setempat yang disepakati bersama.
Dan yang dimaksud dengan Masyarakat adalah segenap antara hubungan sosial yang terdiri atas banyak sekali kelompok dan tiap-tiap kelompok terdiri atas sub kelompok. Masyarakat juga merupakan suatu kebulatan dalam segala perkembangan hidup bersama antara manusia dengan manusia. Masyarakat adalah suatu keadaan badan atau kumulan manusia yang hidup bersama yang memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat,  yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya yang menjadi dasar kehidupan sosial dalam lingkungan mereka, sehingga membentuk suatu kelompok yang memiliki ciri kehidupan yang khas.

ILMU SOSIAL DASAR


Bahan pelajaran Ilmu Sosial Dasar dapat dibedakan menjadi 3 golongan yaitu :
a. Konsep-konsep sosial dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan Sosial
b. Masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang antara satu dengan yang lain saling berkaitan
c. Kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat secara bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu.
Kenyataan-kenyataan sosial tersebut sering ditanggapi secara berbeda oleh para ahli ilmu-ilmu sosial, karena adanya perbedaan latar belakang disiplin ilmu atau sudut pandangnya. Dalam Ilmu Sosial Dasar kita menggunakan pendekatan.
Pengertian
ISD adalah pengetahuan yg menelaah masalah2 sosial, khususnya masalah2 yg diwujudkan oleh masyarakat Indonesia, dengan menggunakan Teori2 (fakta, konsep, teori) yg berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu2 sosial (seperti Geografi Sosial, Sosiologi, Antropologi Sosial, Ilmu Politik, Ekonomi, Psikologi Sosial dan Sejarah) MK.
ISD merupakan suatu usaha yang dapat diharapkan memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep2 yg dikembangkan untuk melengkapi gejala2 sosial agar daya tanggap (tanggap nilai), persepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosial dapat ditingkatkan , sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkungan sosialnya menjadi lebih besar. 
Ruang Lingkup Studi ISD
ISD meliputi dua kelompok utama; studi manusia dan masyarakat dan studi lembaga2 sosial. Yg terutama terdiri atas psikologi, sosiologi, dan antropologi, sedang yg kemudian terdiri atas ekonomi dan politik.
Sasaran STUDI ISD adalah aspek2 yg paling dasar yg ada dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial dan masalah2 yg terwujud dari padanya.
Tujuan ISD
ISD membantu perkembangan wawasan penalaran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan yg lebih luas dan ciri2 kepribadian yg diharapkan dari sikap mahasiswa, khususnya berkenaan dgn sikap dan tingkah laku manusia dlm menghadapi manusia2 lain, serta sikap dan tingkah laku manusia2 lain terhadap manusia yg bersangkutan secara timbal balik. 



Pokok Bahasan ISD
1. Pengertian, latar belakang serta ruang lingkup pembahasan.
2. Sekilas tentang ilmu2 sosial, IPS, ilmu sosial, dan ISD.
3. Penduduk, masyarakat dan kebudayaan.
4. Individu, keluarga, dan masyarakat.
5. Pemuda dan sosialisasi serta peranan pemuda dalam pembangunan masyarakat.
6. Peranan pendidikan dlm pembangunan.
7. Warga negara dan negara.
8. Pelapisan sosial desa, kesamaan derajat.
9. Desa, masyarakat kota dan pembangunan pedesaan.
10. Kota, masyarakat kota, dan pembangunan perkotaan.
11. Pertentangan-pertentangan sosial.
12. Integrasi sosial dan integrasi nasional.
13. Pembangunan dan perubahan sosial.
14. Ilmu pengetahuan, teknologi dan kemiskinan.

 Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Sosial dasar (ISD) dan Ilmu Pengetahuan sosial(IPS) kedua-duanya mempunyai persamaan dan perbedaan.
Persamaan ISD dan IPS yaitu :
a. Kedua-duanya merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan.
b. Keduanya bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
c. Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan social dan masalah sosial.
Perbedaan ISD dan IPS yaitu :
a. Ilmu sosial dasar diberikan di Perguruaan Tinggi, Ilmu Pengetahuan Sosial diberikan di sekolah dasar dan sekolah lanjutan.
b. Ilmu sosial dasar merupakan mata kuliah tunggal sedangkan ilmu pengetahuan sosial dasar merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran(untuk sekolah lanjutan).
c. Ilmu Sosial dasar diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian, sedang ilmu pengetahuan social diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan keterampilan intelektual.
 Ruang Lingkup Ilmu Sosial Dasar
Bahan pelajaran Ilmu Sosial Dasar dapat dibedakan 3 golongan :
1. kenyataan-kenyataan social yang ada dala mmasyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah social tertentu.
2. konsep-konsep social atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan social dibatasi pada konsep dasar atau elemnter saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah social yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan Sosial
3. masalah-masalh yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan social yang antara yang satu dengan yang lainnya berbeda.
Berdasarkan bahan kajian seperti yang disebut diatas, dapat dijabarkan leih lanjut ke dalam pokok bahasan dan sub pokok bahasan, untuk dapat di operasionalkan.

referensi :
Harwatiyoko & Neltje F. Kaltuuk. MKDU ILMU SOSIAL DASAR, Jakarta 1996
http://laluilmi.blogspot.com/2009/12/ilmu-sosial-dasar-sebagai-salah-satu.html

Senin, 31 Oktober 2011

penduduk

PENDUDUK
Penduduk adalah mereka yang berada di dalam dan bertempat tinggal atau berdomisili di dalam suatu wilayah negara secara menetap dan lahir secara turun temurun dan besar di negara itu, penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:

1.      Orang yang tinggal di daerah tersebut
2.      Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain.

Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.

  Kelahiran atau yang biasa disebut dengan natalitas adalah tingkat kelahiran hidup dari seorang wanita selama masa reproduksinya. Maksudnya masa seorang wanita siap untuk melahirkan keturunan. Natalitas dapat dibedakan menjadi dua sebagai berikut.
1.      Angka kelahiran kasar, yaitu banyaknya bayi yang lahir hidup setiap 1.000 penduduk selama 1 tahun.
·         CBR (crude birth rate) = angka kelahiran kasar
·         B (birth) = jumlah kelahiran
·         P (population) = jumlah penduduk

2.       Angka kelahiran khusus, yaitu banyaknya bayi yang lahir hidup setiap 1.000 penduduk wanita usia tertentu (usia subur) selama satu tahun. Usia subur atau usia melahirkan seorang wanita adalah umur antara 15 – 49 tahun. Setiap tahun angka kelahiran dapat bertambah ataupun berkurang.
Adapun faktor-faktor yang dapat mendorong angka kelahiran di antaranya sebagai berikut:
1.  kawin usia muda.
2.  adanya beberapa anggapan di masyarakat, seperti:
·         anak sebagai penentu status sosial;
·         punya banyak anak merasa terpandang di mata masyarakat;
·         anak sebagai penerus keturunan;
·         banyak anak banyak rezeki.

Selain faktor pendorong di atas, terdapat pula faktor-faktor penghambat angka kelahiran, di antaranya yaitu:
1.      Pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB);
2.      Alasan ekonomi atau pendidikan, orang menunda perkawinan;
3.      Wanita karier, merasa repot jika mempunyai anak banyak;
4.      Karena suatu penyakit tertentu yang diderita perempuan, seperti kangker rahim, atau keguguran ketika melahirkan;
5.      Adanya ketentuan Undang-Undang Pokok Perkawinan No.1 Tahun 1974 yang menentukan umur minimal kawin seorang laki-laki 19 tahun dan wanita 16 tahun.
Selain kelahiran, hal yang berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan penduduk adalah kematian atau mortalitas. Kematian adalah waktu ketika seseorang diambil nyawanya oleh sang Pencipta sehingga ia tidak dapat melangsungkan kehidupanya di dunia atau meninggalnya seorang penduduk menyebabkan berkurangnya jumlah penduduk. Kematian dapat dibedakan menjadi sebagai berikut.
1.      Angka kelahiran kasar adalah banyaknya orang yang mati setiap 1.000 penduduk per tahun.
·         CDR (crude death rate) = angka kematian kasar
·         D (death) = jumlah kematian
·         P (population) = jumlah penduduk

2.      Angka kematian khusus adalah banyaknya orang yang mati setiap 1.000 penduduk usia tertentu per tahun.
Sama halnya seperti angka kelahiran, angka kematian dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut:
1.      Faktor-faktor penunjang kematian:
·         Adanya bencana alam dan wabah penyakit.
·         Fasilitas kesehatan yang kurang.
·         Tingkat kesehatan masyarakat yang rendah.
·         Makanan kurang bergizi.
·         Kecelakaan lalu lintas.
·         Adanya peperangan.



2.      Faktor-faktor penghambat kematian:
·         Fasilitas kesehatan yang lengkap.
·         Kemajuan pendidikan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan.
·         Larangan agama membunuh orang.
·         Makanan cukup bergizi.
·         Lingkungan yang bersih dan teratur.

PENDUDUK, MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan mempunyai hubungan yang erat antara satu sama lainnya. Dimana penduduk adalah sekumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.Sedangkan masyarakat merupakan sekumpulan penduduk yang saling berinteraksi dalam suatu wilayah tertentu dan terikat oleh peraturan – peraturan yang berlaku di dalam wilayah tersebut. Oleh karena itu penduduk, masyarakat dan kebudayaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Kebudayaan sendiri berarti hasil karya manusia untuk melangsungkan ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang kemudian menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas dari pada manusia ( masyarakat ) tersebut.
Berikut adalah pengertian yang lebih jelas dari Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan. sl
udah smua tugas.


Pengertian Masyarakat

Masyarakat adalah suatu kehidupan sosial manusia yang menempati wilayah tertentu, yang keteraturannya dalam kehidupan sosialnya telah dimungkinkan karena memiliki pranata sosial yang telah menjadi tradisi dan mengatur kehidupannya. Hal yang terpenting dalam masyarakat adalah pranata sosial, tanpa pranata sosial kehidupan bersama didalam masyarakat tidak mungkin dilakukan secara teratur. Pranata sosial adalah perangkat peraturan yang mengatur peranan serta hubungan antar anggota masyarakat, baik secara perseorangan maupun secara kelompok.


Pengertian Kebudayaan

Kebudayaan adalah hasil budi daya manusia, ada yang mendefinisikan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Karya manusia menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan, sedangkan rasa mewujudkan segala norma dan nilai untuk mengatur kehidupan dan cipta merupakan kemampuan berpikir dan kemampuan mental yang menghasilkan filsafat dan ilmu pengetahuan


Kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam

Pada awal abad ke-3 dan ke-4 masehi, agama Hindu masuk ke indonesia khususnya ke pulau jawa. Perpaduan antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan Hindu yang berasal dari India berlangsung dengan mantap. Sekitar abad ke-5, ajaran Budha atau budhisme masuk ke wilayah Indonesia, khususnya ke dalam pulau jawa. Agama/ajaran budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dari pada hinduisme, sebab dalam ajaran budhisme tidak mengenal adanya kasta-kasta dalam kehidupan masyarakat.

Walaupun demikian,kedua agama tersebut tumbuh dan berkembang berdampingan secara damai di Indonesia, Khususnya di dalam pulau jawa. Kedua penganut agama tersebut melahirkan karya budaya yang sangat bernilai tinggi dalam seni bangunan atau arsitektur, seni pahat,seni ukir, dan seni sastra. Salah satu contohnya adalah bangunan dan relief-relief yang di abadikan di dalam candi-candi di Indonesia, khususnya pulau jawa.

Kebudayaan Islam

Pada abad ke-15 dan ke-16, agama islam telah dikembangkan di indonesia, oleh para pemuka-pemuka islam yang disebut wali sanga. Titik sentral penyebaran agama islam saat itu berada di pulau jawa. Tetapi, sebenarnya agama islam telah masuk ke dalam pulau jawa pada abad ke-11 dengan bukti adanya wanita islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik.Masuknya agama Islam ke Indonesia, khususnya ke dalam pulau jawa berlangsung secara damai. Karena islam masuk ke Indonesia tanpa unsur paksaan, melainkan dengan cara baik-baik.

Agama Islam berkembang pesat di Indonesia dan menjadi agama yang mendapat penganut sebagian besar penduduk Indonesia. Dan hal ini menyebabkan kebudayaan Islam mempunyai peranan besar dalam perkembangan kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia.


Kebudayaan Barat

Unsur kebudayaan yang juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa indonesia adalah kebudayaan Barat. Awal kebudayaan Barat masuk ke negara Indonesia ketika terjadi penjajahan, terutama bangsa Belanda. Mulai dari penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialisme Belanda, Indonesia telah dijajah selama 350 tahun. Dipusat kekuasaan pemerintahan Belanda, dikota-kota propinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan gaya arsitektur Barat. Dalam kurun waktu itu juga, dikota-kota pusat pemerintahan terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial. Lapisan Sosial pertama, terdiri dari kaum buruh dari berbagai lapangan pekerjaan. Lapisan kedua, adalah kaum pegawai. Dalam lapisan sosial kedua inilah pendidikan Barat di sekolah-sekolah dan kemampuan dan kemahiran berbahasa Belanda menjadi syarat utama untuk mencapai kenaikan kelas sosial.

Akhirnya masih harus disebut pengaruh kebudayaan Eropa yang masuk juga kedalam kebudayaan Indonesia, ialah agama katolik dan agama kristen protestan. Agama-agama biasanya disiarkan dengan sengaja oleh organisasi-organisasi penyiran agama (missie untuk agama katolik dan zending untuk agama protestan) yang semuanya bersifat swasta. Penyiaran dilakukan terutama di daerah-daerah dengan penduduk yang belum pernah mengalami pengaruh agama hindu, budha, dan islam. daerah-daerah itu misalnya Irian Jaya, Maluku Tengah dan Selatan, Sulawesi Utara dan Tengah, Nusa Tenggara Timur, dan pedalaman kalimantan